Jumat, 28 Desember 2012



Foto: Kasatlantas AKP. Irwansyah S.Ik memberikan pengarahan kepada puluhan anggota club motor di Pos Polisi Padalarang.



Jajaran Satuan Lalulintas Polres Cimahi melakukan terobosan inovatif  dalam upaya  menekan kerawanan kemacetan dan rawan kecelakaan jelang hari pergantian tahun 2012-2013 dengan menggandeng komunitas bermotor yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
Kapolres Cimahi AKBP. Anwar S.Ik., M.Si melalui Kasatlantas AKP. Irwansyah S.Ik mengatakan Polres Cimahi tidak dapat bekerja maksimal jika tidak mendapat dukungan masyarakat dalam hal keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran berlalulintas, (Kamseltibcarlantas). Komunitas bermotor yang merupakan bagian dari komponen masyarakat, turut serta berpartisipasi mengamankan jalur utama yang kerap menjadi langganan masyarakat merayakan hari di penghujung tahun 2012.
“Sebanyak 180 anggota komunitas bermotor/Club Motor, bersiaga di median jalan utama, mulai dari pertigaan Tagog Padalarang hingga batas Kota Bandung (Cibeureum) sepanjang  9 KM. Setiap 50 meter  ditempatkan 1 anggota.” Ujar  Kasatlantas. Ia menambahkan, peransetiap anggota club motor adalahmenyampaikan kepada masyarakat pengguna jalan agar tidak mengambil jalur orang lain, sebagai penyebab utama stagnan/macet  total.(F/J) 

Polres Cimahi Kerjasama Dengan Club Bermotor




Foto:
Kasatlantas AKP. Irwansyah S.Ik memberikan pengarahan kepada puluhan anggota club motor
- di Pos Polisi Padalarang.
 
180 Anggota Komunitas Club Motor Tertibkan Jalan Raya Utama.



   Jajaran Satuan Lalulintas Polres Cimahi melakukan terobosan inovatif  dalam upaya  menekan kerawanan kemacetan dan rawan kecelakaan jelang hari pergantian tahun 2012-2013 dengan menggandeng komunitas bermotor yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.

   Kapolres Cimahi AKBP. Anwar S.Ik., M.Si melalui Kasatlantas AKP. Irwansyah S.Ik mengatakan Polres Cimahi tidak dapat bekerja maksimal jika tidak mendapat dukungan masyarakat dalam hal keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran berlalulintas, (Kamseltibcarlantas). Komunitas bermotor yang merupakan bagian dari komponen masyarakat, turut serta berpartisipasi mengamankan jalur utama yang kerap menjadi langganan masyarakat merayakan hari di penghujung tahun 2012.

  “Sebanyak 180 anggota komunitas bermotor/Club Motor, bersiaga di median jalan utama, mulai dari pertigaan Tagog Padalarang hingga batas Kota Bandung (Cibeureum) sepanjang  9 KM. Setiap 50 meter  ditempatkan 1 anggota.” Ujar  Kasatlantas. Ia menambahkan, peransetiap anggota club motor adalahmenyampaikan kepada masyarakat pengguna jalan agar tidak mengambil jalur orang lain, sebagai penyebab utama stagnan/macet  total.

_SALAM SAHATE-SAJIWA-SAPEMIKIRAN_
"Keep Safety Riding, Baraya Saparakanca Bikers !"

TTD.
-=Div.Pub.IMC=-

Minggu, 23 Desember 2012

Spesifikasi New Jupiter MX 2012





PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) telah meluncurkan motor bebek sporty Yamaha New Jupiter MX. New Jupiter MX memiliki kapasitas mesin 134,4 cc 4-tak SOHC liquid qooled, Melalui mesin yang mirip dengan generasi Jupiter MX sebelumnya ini bebek berlambang garputala tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 12,52 PS pada 8.500 rpm dengan torsi 12,14 Nm di 6.000 rpm.



Meski kapasitas silinder mesin masih sama dengan Jupiter MX terdahulu namun generasi MX terbaru ini telah dibekali teknologi diasil cylinder, forget piston, throttle position sensor serta air induction system.Ada dua tipe yang ditawarkan YMKI untuk New Jupiter MX, yaitu kopling manual dan auto.


 Untuk Jupiter MX berkopling manual menggunakan tipe kopling basah manual multiplat 5-speed. Namun untuk yang auto clutch menggunakan kopling basah sentrifugal multiplat 4-speed.


 Selain itu untuk yang kopling manual dibekali sistem pengereman cakram di roda depan dan belakang berukuran 70/90-17 serta 100/70-17. Sementara Jupiter MX auto clutch hanya memiliki rem cakram di roda depan. Sistem pengereman ini mengapit roda berukuran 70/90-17 pada roda depan dan 80/90-17 pada roda belakang.


Untuk kaki-kaki kedua tipe sama-sama tetap menggunakan suspensi depan model teleskopik dan lengan ayun monocross.


Tersedia banyak pilihan warna yang menarik diantaranya : 
Putih, Hitam, Merah, Hijau, dan Biru


Untuk Harga New Jupiter MX ini sekitar Rp. 16,8 Juta untuk wilayah Jakarta.


Tipe Mesin : 4 Langkah, 4 Valve SOHC, Berpendingin Cairan

Jumlah / Posisi Silinder : Cylinder Tunggal / Tegak

Volume Silinder : 134,4 cc

Diameter x Langkah : 54,0 x 58,7 mm

Perbandingan Kompresi : 10,9 : 1

Daya Maksimum : 9.21 kW / 8500 rpm

Torsi Maksimum : 12.14 Nm / 6000 rpm

Sistem Starter : Electric Starter dan Kick Starter

Sistem Pelumasan : Basah

Kapasitas Oli Mesin : Total : 1,15 Liter
Penggantian Berkala : 0,94 Liter

Sistim Bahan Bakar : Karburator BS25-58 x 1

Tipe Kopling : Basah, Kopling manual, Multiplat

Tipe Transmisi : (Spoke : Rotary, CW : Seesaw), 4 Kecepatan

Pola Pengoperasian Transmisi : 1-N-2-3-4-5

Tipe Rangka : Diamond

Suspensi Depan : Teleskopik

Suspensi Belakang : Lengan Ayun, Suspensi Monocross

Ban Depan : 70/90-17M/C 33P

Ban Belakang : 100/70-17M/C 49P

Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Cakram

Sistem Pengapian : DC-CDI 

Battery : YB5L-B (12V 5Ah) / GM5Z-3B

Busi : CPR8EA-9 (NGK) / U24EPR-9 (DENSO)

P x L x T : 1.960 mm x 695 mm x 1.080 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.245 mm
Jarak Terendah Ke Tanah : 140 mm
Tinggi Tempat Duduk : 770 mm
Berat Isi : 109 Kg

Kapasitas Tangki Bensin : 4 Liter



Semoga Bermanfaat, baraya riders....

SALAM
"SAHATE-SAJIWA-SAPEMIKIRAN" 

-IMC_Cimahi#020-

Sabtu, 08 Desember 2012

Tips Merawat Jupiter MX Hemat Biaya




Tips Merawat Jupiter MX Hemat Biaya
 
Dibawah ini ada panduan dan trick cara merawat motor yamaha Jupiter MX serta juga dapat hemat biaya, dapat juga untuk menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam merawat motor Jupiter MX dirumah. Karenanya mari kita lihat dibawah ini.
Berikut ini tipsnya :

1. Cek oli mesin
Jupiter MX membutuhkan keadaan oli mesin yang lebih intens dari pada type motor 2 tak. Perihal ini karena nyaris semua komponen penggerak di blok mesin terendam oli. Kurangnya kekentalan terlebih volumenya didalam mesin bisa menyebabkan keausan. Buntutnya mesin dapat rontok disebabkan pelumasan yang tidak sempurna. Kekentalan dan volume oli dapat kita periksa dengan membuka tutup oli mesin dan lihat indikatornya dibatang tutup. gantilah oli mesin maksimal bila jarak tempuh sudah 2000 km.

Busi amat vital untuk mesin motor. Komponen ini yang menyebabkan nyala mesin. Perhatikan warna kepala busi, bersihkan dengan amplas halus jikalau telah kecoklatan atau ada karat. Apabila masih layak pakai, bisa dipergunakan kembali. Bila ada lengket kaya bekas oli, selekasnya bersihkan bonggol tutup busi dengan lap kering. Baiknya busi diganti jikalau telah menempuh jarak 12 ribu km. Perhatikan juga kondisi kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi, bila telah uzur tampak ada retak-retak dan keras, baiknya selekasnya diganti.

3. Cek filter karburator
Yamaha Jupiter MX memakai karburator jenis kering. Cara perawatannya cukup gampang, yaitu tinggal disemprot dengan kompresor. Filter jenis ini diganti paling lambat 25 ribu km dan tidak bisa terkena oli atau minyak. Filter oli pun mesti diperhatikan. Sebab Jupiter MX memakai filter oli dan harus diganti tiap-tiap lebih kurang 10 ribu km.

4. Cek setelan rantai dan gear
Janganlah biarkan rantai sangat kendor atau sangat kencang. Bila rantainya kendor, cukup disetel. Namun jikalau kering, cukup diolesi dengan oli spesial rantai ( chain lube ). Umumnya, rantai mesti diganti jikalau telah menempuh 25 ribu sampai 35 ribu km. Janganlah lupa memeriksa keadaan gir. Bila telah tampak tajam, lekas ganti, sebab dapat membuat rantai copot juga putus mendadak.
Namun jikalau yang kita gunakan type motor matic semisal yamaha mio yang memakai V-belt, rantainya tidak bisa disetel dan harus diganti tiap-tiap 25 ribu km. Bila rantai dan gir telah beres, sekalian periksa kampas rem depan dan belakang, ganti bila telah tampak menipis.

5. Membersihkan karburator
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Yamaha Jupiter MX memakai jenis vakum hingga maksimal putarannya 2 ½ berlawanan arah jarum jam. Untuk penyetelan klep motor bisa dilakukan tiap-tiap 12 ribu sampai 18 ribu km.

Accu atau aki juga ada 2 type, kering dan basah. Untuk type aki kering yang tidak membutuhkan perawatan spesial. Namun maksimal pemakain 3 tahun, mesti diganti. Namun motor yang memakai aki basah, lakukan pengecekan air aki tiap-tiap 10 ribu km. Bila air akinya kering, selekasnya diisi. Ciri-ciri aki basah yang keadaan telah lemah adalah motor tidak kuat starter. Tidak usah maksa motor menyala lewat cara didorong sebab bisa merusak gigi transmisi.

7. Panaskan mesin motor
Senantiasa panaskan mesin sebelum saat digerakkan. Perihal ini amat disarankan supaya sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian saat mesin yang bergerak. Tidak usah lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Jikalau kelamaan bisa-bisa pipa knalpot menguning.

8. Pakai sparepart ( suku cadang ) asli
Benar-benar, suku cadang asli sedikit lebih mahal. Tetapi lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin dibanding yang palsu.Tak hanya hal-hal diatas, penting juga untuk senantiasa memeriksa tekanan ban. Ban yang sangat keras atau kurang angin dapat menyebabkan kembang ban jadi rusak. Bila teratur kerjakan kontrol dan perawatan tadi, dijamin motor kita berusia panjang, ngga ngerepotin dan senantiasa siap tempur… semoga lebih dari satu panduan di atas dapet menolong para bikers supaya lebih gampang merawat motor anda..

Sesungguhnya merawat motor tidak rumit dan semahal yang dipikirkan sebagian orang. Pemeliharaan dan service teratur pasti diperlukan. Buat para bikers penunggang Jupiter MX yang pingin motornya senantiasa tampil prima, ada lebih dari satu cara perawatan teratur yang bisa kita lakukan sendiri dirumah. Tak hanya hemat, juga tidak mesti sering-sering singgah ke bengkel.

Taken From Khoiril Arif  Website's

Selasa, 04 Desember 2012

Jangan Touring Sebelum Baca Ini!

Touring atau bepergian jauh, sudah menjadi life style (gaya hidup) sebagian bikers. Bahkan ada klub atau komunitas bermotor yang sudah meng-agendakan kegiatan touring ini di program kerjanya. Semakin banyak volume touring, berarti semakin dikenal klub atau komunitas motor tersebut di kalangan bikers.

Meski demikian, keselamatan berkendara harus menjadi prioritas utama dimanapun berkendara. Tentu motobikers pergi untuk kembali bukan? Nah…ulasan berikut adalah serangkaian aturan main touring yang bisa disesuaikan dengan kondisi klub atau komunitas motobikers. Monggo…

Hal- hal yang harus dilakukan sebelum melakukan perjalanan

 A.    Perencanaan
a. Rencana Rute Perjalanan
1. Rute perjalanan harus dipersiapkan oleh Touring organizer, atau dalam skala yang kecil, harus disiapkan oleh peserta yang ditunjuk untuk menentukan rute perjalanan
2. Rute perjalanan hendaknya memperhitungkan waktu dan jarak touring

3. Rute perjalanan hendaknya berisi POI (Point Of Interest) yang akan dilalui oleh group sejak titik keberangkatan dan titik lokasi selesai. POI dimaksud bisa berupa nama wilayah, nama desa, nama kota atau suatu area yang bisa menjadi patokan dalam menentukan posisi.

4. Rute perjalanan hendaknya berisi titik-titik peristirahatan dimana group bisa berhenti untuk beristirahat dan menyegarkan badan.

5. Dalam menentukan tempat beristirahat, asumsikan bahwa perjalan dilakukan dengan kecepatan yang lambat dan memakan waktu. Dengan demikian, lokasi-lokasi pemberhentian telah diperkirakan lebih rapat antara satu dan lainnya. Catat perkiraan waktu yang dibutuhkan antara satu tempat istirahat dengan tempat istirahat yang lain

6. Rute perjalanan diharuskan berisi gambar peta yang telah diberi tanda Rute

7. Dalam menentukan rute perjalanan, sangat disarankan untuk dilakukan survey terhadap rute. Survey hendaknya dapat mengumpulkan informasi-informasi berikut ini :

- Kondisi jalan secara umum. (Kondisi jalan hendaknya tergambarkan dalam peta)
- Kondisi dan letak persisnya tempat-tempat peristirahatan
- Lokasi pengisian bahan bakar yang sesuai. (beberapa SPBU tidak melayani pengisian Pertamax, dan tidak perlu mendata seluruh SPBU yang dilalui, cukup beberapa SPBU yang sekiranya siap 24 jam dan memadai).
b.    Rencana Logistik
Tujuannya untuk menyimpan persediaan spare-part cadangan yang mungkin dibutuhkan oleh peserta touring bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga berfungsi untuk membawa motor yang dalam perjalan mendapat masalah. Berikut beberapa item dalam rencana logistik

1.    Storing Car
Storing Car bersifat wajib ada apabila perjalanan touring cukup jauh dan dalam perjalanan tidak mudah untuk memperoleh spare-part. Daftar spare-part yang harus disiapkan dan disimpan oleh storing car adalah sebagai berikut :

•    Spare Busi / Spark Plug
•    Spare Sekering / Fuse
•    Spare Bohlam Lampu Besar, Sein, Rem, Lampu Kecil
•    Spare Kanvas Rem depan dan Belakang
•    Spare Chain/Rantai
•    Spare Tubes/Ban Dalam, Ban Luar
•    Pompa Portable
•    Kit Tambal Ban Tubles
•    Air Accu
•    Accu
•    Oli mesin dan Oli rem
•    Hazard Cone
•    Electric Torch / Senter
•    Standard toolkit / Perkakas
•    Rope / Tambang
•    Ply Sheet / Terpal.

2.    Persiapan Sendiri

Masing-masing peserta, hendaknya mempersiapkan seluruh spare-part tambahan bilamana motornya menggunakan part-part lain diluar standard. Part-part ini bisa dititipkan pada storing car (bila ada) atau dibawa sendiri (jika kecil dan mudah dibawa sendiri)

3.    Obat-obatan

Obat-obatan standard untuk P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) berisi minimal :

•    Cairan pembersih luka
•    Antiseptik
•    Perban dan perekat.

B.    Pelaksanaan
1.    Pra touring
Pra-Touring dilaksanakan oleh seluruh peserta Touring untuk membiasakan diri sebelum melakukan event touring. Antara lain:

•    Selama melakukan Pra-Touring, hendaknya dilakukan mekanisme-mekanisme yang sama dengan mekanisme touring sebenarnya
•    Perilaku, cara komunikasi dan tatacara touring dilakukan sebagaimana touring sesungguhnya dilakukan
•    Pra-Touring hendaknya melalui perjalanan dan kondisi jalan yang sekiranya bisa mewakili seluruh perjalanan dalam touring sesungguhnya
•    Peraturan yang lebih longgar berlaku untuk pra-touring. Walaupun demikian Road Captain hendaknya memberikan peringatan dan petunjuk untuk memperbaiki kesalahan anggota touring dalam Pra-Touring
•    Officer mengamati riding skill dari anggota selama Pra-Touring untuk memperkirakan posisi urutan dan pengelompokan peserta dalam touring yang sesungguhnya.

2.    Berkumpul

Usahakan dalam berkumpul, peserta touring harus datang tepat waktu atau datang lebih awal. Peserta yang datang Terlambat, tidak diperkenankan masuk ke group touring, karena bisa menggangu group secara keseluruhan. Kenapa harus tepat waktu dalam berkumpul? Karena touring melibatkan perencanaan yang baik meliputi rute, pemberhentian dan lain sebagainya yang direncanakan berdasarkan waktu. Bila motobikers menghargai kelompok touring sendiri, datanglah tepat waktu!

3.    Woro-woro

Woro-woro atau pemberitahuan dilakukan oleh Touring Organizer. Petugas ini fungsinya memberitahukan lokasi keberangkatan, waktu berkumpul dan waktu keberangkatan jauh hari sebelum event touring dilaksanakan

C.    Persiapan Pengendara
1.    Safety Gears : Untuk memperkecil resiko cidera yang bisa saja terjadi
dalam melakukan pra-touring, touring dan touring survey, peserta touring
harus melengkapi dirinya, minimal dengan aksesori keamanan sebagai
berikut :

•    Helm; Full Face atau Half Face.
Helm “cetok” tidak diperbolehkan karena tidak memberikan proteksi kepala yang memadai. Untuk helm tanpa tutup muka, hendaknya menggunakan kaca mata. Kacamata hitam sangat disarankan
apabila berkendara disiang hari

•    Sepatu
Minimal sepatu harus menutupi seluruh bagian telapak dan punggung kaki, dan juga menutupi mata  kaki. Safety-shoes (dengan toe protector dari besi) diperbolehkan selama pengendara merasa nyaman dalam melakukan gear shifting dan pengereman

•    Sarung Tangan
Sarung tangan yang baik, biasanya yang terbuat dari kulit yang cukup kuat dan lentur, serta dapat menutupi seluruh permukaan/punggung tangan, menutupi jari-jari seluruhnya dan sampai ke pergelangan tangan

•    Celana Panjang
Kriteria celana panjang yang baik, terbuat dari bahan yang cukup kuat, tidak boleh terlalu panjang hingga menutupi punggung kaki dalam posisi duduk. Disarankan dibuat dari bahan jeans
•    Jaket
Kriteria jaket yang baik berahan yang kuat dan berbentuk jaket, bukan jas. Untuk daerah dingin disarankan tebuat dari kulit sapi. Untuk daerah yang panas disarankan yang terbuat dari anyaman bahan sintetik tebal. Jaket touring sebaiknya memiliki bagian-bagian yang dipertebal (reinforce) disekitar bahu dan siku. Sangat disarankan bila jaket memiliki pola-pola garis terang (scotlite) yang sangat jelas terlihat bila terkena sinar lampu kendaraan lain. Seluruh peserta touring hendaknya memiliki penampilan yang sama. Misalnya motor yang sejenis atau pengendara (dengan jaket berwarna seragam)

Apabila dalam touring diikuti oleh motor yang berbeda-beda dan pengendaranya juga berpenampilan beragam, maka harus ditemukan cara untuk dapat mengidentifikasi mana peserta mana bukan peserta. Salah satu cara adalah dengan menyematkan pita dengan warna yang sama pada lengan peserta.

•    Jas Hujan
Setiap peserta touring, pra-touring atau touring survey, harus membawa jas hujan yang terdiri atas 2 potong dengan model setelan: Baju dan Celana panjang. Dilarang menggunakan jas hujan berbentuk ponco (batman)

•    Obat obatan
Selain obat-obatan yang telah disiapkan, P3K, masing-masing peserta touring wajib membawa obat-obatannya sendiri apabila peserta dalam proses pengobatan atau memeiliki ketergantungan atas obat-obatan tertentu. Dalam hal ini kriteria yang harus diperhatikan antara lain:

1. Dilarang menggunakan obat-obatan yang bisa menyebabkan kantuk 10 jam sebelum dan sewaktu melakukan kegiatan touring
2. Dilarang meminum minuman keras atau ber-alkohol 10 jam sebelum dan sewaktu melakukan kegiatan touring.

D.    Sreening - Lakukan T. Clock pada motor
Pemeriksaan atas kesiapan motor yang digunakan antara lain:
•    T – Tires : Pemeriksaan atas kondisi ban dan velg.
•    C – Controls : Pemeriksaan atas stang stir, arah roda depan relatif pada stir, kanvas rem, minyak rem, kopling dan gas.
•    L – Lights and Accessories : Pemeriksaan pada lampu-lampu dan sistem kelistrikan. Kaca spion yang memadai adalah wajib
•     Oils and Fluid : Pemeriksaan atas tercukupnya oli mesin, oli rem, oli shock, oli samping, oli/air-radiator. Bawalah, oli mesin tambahan
•    C – Chassis and Chain : Pemeriksaan atas struktur tulang, tangki (mendeteksi kebocoran), suspensi, shock, rantai dan sprocket
•    K – Kick stand : Pemeriksaan atas standar motor.

E.    Briefing
1.    Umum
Tiap tiap captain yang ditunjuk menjelaskan fungsi-fungsi dari tiap-tiap petugas/officer yang terdiri dari.

•    Road Captain : Pemimpin rombongan
•    Voorrijder : Pengawal depan, Path Opener.
•    Road Officer : Pengawal Captain dan Blocker.
•    Safety Officer : Pengawal Rombongan dan Sweeper.
•    Health Officer : Peserta yang membawa obat-obatan, membantu peserta yang terluka.
•    Technical Officer : Mekanik menjelaskan isyarat-isyarat koordinasi yang dilakukan oleh petugas dan juga peserta touring
•    Touring Organizer membagikan copy peta rencana perjalanan
•    Touring Organizer menjelaskan rute-rute yang dilalui oleh iring-iringan, lokasi istirahat, waktu istirahat dan lama perjalanan antara satu tempat istirahat ke tempat istirahat yang lain
•    Tiap tiap captain harus mewujudkan kesepakatan mengenai penunjukan petugas dan kecepatan rata-rata selama touring.

2.    Splitting Klotur (Kelompok Touring)

•    Group memiliki maximal 12 peserta. Lebih dari 12 peserta, harus dipecah-pecah menjadi beberapa group antara 5 hingga 12 peserta
•    Group yang memiliki lebih dari 7 peserta harus memiliki satu safety officer tambahan yang berposisi di tengah dan menjaga barisan
•    Tiap group harus dipimpin oleh seorang Road Captain yang paling berpengalaman dan mengenal rute perjalanan.

3.    Pemilihan Group Peserta

•    Peserta touring dengan pengalaman terpendek berada di barisan depan
•    Peserta touring sebaiknya memilih group yang sesuai dengan kecepatannya sendiri
•    Peserta yang berpengalaman hendaknya tersebar merata ke seluruh group-group yang ada
•    Road Captain berhak menolak bergabungnya seorang peserta dengan alasan yang jelas
•    Touring Organizer membantu proses pemilihan group ini.

F.    Evaluating
1.    Pre-Tour Review (Sebelum Berangkat)
• Membahas mengenai pengalaman touring oleh peserta yang berpengalaman
• Membahas medan yang akan dihadapi.

2.   In-Tour Review (Saat Beristirahat)

• Membahas mengenai event-event yang terjadi sejauh perjalanan berlangsung
• Saling memberi nasihat atas skill dan perilaku berkendara.

3.  Post-Tour Review (Setelah Tiba)

• Membahas mengenai event-event yang terjadi di seluruh perjalanan
• Membuat kesimpulan atas apa-apa saja yang bisa dijadikan pelajaran guna menyempurnakan akfitiftas touring dimasa depan.

Ketentuan diatas memang bukanlah ketentuan baku. Motobikers bisa  mengaplikasikannya sesuai kebutuhan, seperti halnya dalam mengatur kecepatan berkendara, ada filosofi yang mengatakan seperti ini. Jika kecepatan motor 60 km/jam, berarti prosentasi kecelakaannya juga 60%. Semakin tinggi kecepatannya, berarti prosentase kecelakaan semakin tinggi pula. Bukankah lebih indah, jika pulang dan pergi beraktifitas setiap hari dengan selamat? Mari santun berkendara dan selalu safety riding!

SALAM SATU ASPAL


D 001 CH